Orang yang Tertidur atau Lupa dari Shalat
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Orang yang Tertidur atau Lupa dari Shalat merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 30 Rabi’ul Awal 1445 H / 15 Oktober 2023 M.
Kajian Hadits Tentang Orang yang Tertidur atau Lupa dari Shalat
Hadits 229:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ فَقَالَ إِنَّكُمْ تَسِيرُونَ عَشِيَّتَكُمْ وَلَيْلَتَكُمْ وَتَأْتُونَ الْمَاءَ إِنْ شَاءَ اللهُ تعالى غَدًا فَانْطَلَقَ النَّاسُ لَا يَلْوِي أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ قَالَ أَبُو قَتَادَةَ فَبَيْنَمَا رَسُولُ اللهِ ﷺ يَسِيرُ حَتَّى ابْهَارَّ اللَّيْلُ وَأَنَا إِلَى جَانبِهِ قَالَ فَنَعَسَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فَمَالَ عَنْ رَاحِلَتِهِ فَأَتَيْتُهُ فَدَعَمْتُهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ أُوقِظَهُ حَتَّى اعْتَدَلَ عَلَى رَاحِلَتِهِ قَالَ ثُمَّ سَارَ حَتَّى تَهَوَّرَ اللَّيْلُ مَالَ عَنْ رَاحِلَتِهِ قَالَ فَدَعَمْتُهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ أُوقِظَهُ حَتَّى اعْتَدَلَ عَلَى رَاحِلَتِهِ قَالَ ثُمَّ سَارَ حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ آخِرِ السَّحَرِ مَالَ مَيْلَةً هِيَ أَشَدُّ مِنْ الْمَيْلَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ حَتَّى كَادَ يَنْجَفِلُ فَأَتَيْتُهُ فَدَعَمْتُهُ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ مَنْ هَذَا قُلْتُ أَبُو قَتَادَةَ قَالَ مَتَى كَانَ هَذَا مَسِيرَكَ مِنِّي قُلْتُ مَا زَالَ هَذَا مَسِيرِي مُنْذُ اللَّيْلَةِ قَالَ حَفِظَكَ اللهُ بِمَا حَفِظْتَ…
Dari Abu Qatadah -semoga Allah meridhainya-, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkhutbah kepada kami, maka beliau bersabda: ‘Sesungguhnya kalian akan terus berjalan di sore hari ini, demikian pula di malam hari ini. Dan kalian akan mendatangi air, insyaAllah, besok.’ Maka pergilah, tidak ada seorang pun yang menengok kepada yang lainnya.”
Berkata Abu Qatadah: “Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang berjalan di atas kendaraannya hingga pertengahan malam, sementara aku berada di samping beliau. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun mengantuk, sehingga beliau miring di atas kendaraannya. Lalu aku pun mendatanginya, maka aku pun menahan beliau tanpa membangunkannya, hingga beliau pun duduk lagi secara lurus di atas hewan tunggangannya tersebut.
Kemudian beliau pun berjalan lagi hingga kebanyakan malam telah pergi, maka beliau kembali miring lagi dari hewan kendaraannya itu. Maka aku pun kembali menahan beliau tanpa membangunkan beliau, hingga beliau pun kembali duduk dengan lurus di atas hewan tunggangannya.
Kemudian beliau pun berjalan terus sampai di akhir malam, maka beliau lebih condong lagi dibandingkan dari dua kali tadi sampai-sampai beliau hampir-hampir jatuh dari kendaraannya. Maka beliau pun mendatangi beliau, lalu menahan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka beliau pun mengangkat kepalanya, lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya: ‘Siapa ini?’ Aku menjawab: ‘Aku Abu Qatadah.’ Beliau bertanya lagi: ‘Semenjak kapan engkau mendapingi terus dalam perjalananku ini?’ Aku menjawab: ‘Senantiasa ini perjalananku semenjak awal malam tadi Hai Rasulullah.’ Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan: ‘Semoga Allah menjaga kamu sebagaimana kamu menjaga nabiNya.
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Menurutmu apakah kita akan ketinggalan dari manusia? Apakah kamu melihat seseorang?’ Aku menjawab: ‘Itu dia Hai Rasulullah ada seseorang, kemudian aku berkata lagi itu ada yang lainnya sehingga kami pun berkumpul menjadi tujuh orang pengendara.’ Lalu kemudian Rasulullah pun menyimpang dari jalan, lalu Beliau pun meletakkan kepalanya (untuk istirahat).”
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam istirahat karena atas permintaan para sahabat. Tapi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak ingin istirahat karena khawatir kebablasan shalat subuhnya. Itu menunjukkan akan kesungguhan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menjaga shalat.
Akhirnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyetujui usulan para sahabat. Kemudian beliau bersabda:
احْفَظُوا عَلَيْنَا صَلَاتَنَا
“Jaga atas kita shalat kita (jangan sampai kebablasan).”
Dan ternyata yang pertama bangun adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sementara matahari berada di belakang beliau. Maka para sahabat bangun dalam keadaan terkejut sekali…
Sebetulnya yang diinginkan oleh Imam Muslim dari hadits ini adalah satu baris saja. Yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلْيُصَلِّهَا حِينَ يَنْتَبِهُ لَهَا
“Siapa yang ketiduran shalat, hendaklah ia shalat ketika ia bangun.” (HR. Muslim)
Tapi di sini Imam Muslim membawakan hadits secara sempurna, dan ini memang kelebihannya Shahih Muslim.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53467-orang-yang-tertidur-atau-lupa-dari-shalat/